Siberasi.id – Pemerintah Kota Cirebon menunjukkan komitmennya dalam membuka akses kesempatan kerja melalui gelaran Job Fair 2025 yang digelar di Grage City Mall, Rabu (23/7/2025). Job fair ini dilaksanakan selama dua hari hingga Kamis 24 Juli 2025. Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598.
Pada kesempatan tersebut, Job Fair mengusung tema ‘Cirebon Nyumponi Ing Gawe’ atau Cirebon Menyediakan dan Menyiapkan Pekerjaan. Job fair tahun ini hadir bukan hanya sebagai ajang pertemuan antara perusahaan dan pencari kerja, tetapi juga sebagai ruang terbuka bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menemukan arah karier dan masa depan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cirebon, Sumanto, menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia sebagai indikator kemajuan suatu daerah.
“Job Fair ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam menyediakan ruang adil dan terbuka bagi para pencari kerja. Tak hanya mencari kerja, generasi muda perlu membekali diri dengan pengalaman dan pemahaman,” ujarnya.
Sebanyak 35 perusahaan dari berbagai sektor, baik perbankan, jasa, konstruksi, industri, hingga manufaktur turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Total 1.839 lowongan kerja dibuka, terdiri dari 1.530 posisi dalam negeri, 304 posisi luar negeri, serta 5 posisi khusus untuk penyandang disabilitas.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tercatat 4.252 pelamar telah mendaftar secara daring, menandakan betapa besar harapan publik terhadap kesempatan kerja yang tersedia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Agus Suherman menyampaikan, job fair ini bukan hanya tentang mengisi posisi kerja, melainkan menjadi upaya sistematis untuk menurunkan angka pengangguran, yang saat ini masih berada di angka 6,29 persen atau sekitar 12 ribu orang.
“Melalui job fair, kami ingin mempertemukan dunia usaha dengan angkatan kerja secara langsung. Ini adalah cara konkret untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja,” jelas Agus.
Pemerintah juga telah membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK) di 28 sekolah, baik SMA, SMK, maupun madrasah. Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan informasi kerja kepada pelajar dan lulusan baru agar siap terjun ke dunia kerja sejak dini.
“Ke depan, kami ingin membawa job fair ini langsung ke sekolah-sekolah dan kampus, agar mereka tak hanya jadi pencari kerja, tapi juga punya pemahaman tentang dunia industri,” tambahnya.
Menurut Agus, penting untuk menghadirkan edukasi ketenagakerjaan yang inklusif. Maka itu, kehadiran lowongan bagi penyandang disabilitas juga menjadi simbol bahwa pasar kerja di Cirebon semakin terbuka dan adil bagi semua pihak.
“Kami mengajak generasi muda untuk tidak melewatkan peluang ini. Bangun jejaring, kumpulkan pengalaman, dan buka pintu masa depan mulai dari sini,” katanya.

