Siberasi.id — Kabar baik datang dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon. Selama dua tahun terakhir, tren kasus HIV/AIDS di Kota Udang menunjukkan penurunan signifikan.
Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati, pada tahun 2024 tercatat hanya 137 kasus, jauh menurun dari angka sebelumnya yang bisa mencapai 200–300 kasus per tahun.
“Alhamdulillah, jumlah kasus terus menurun. Di 2024 hanya tercatat 137 kasus,” ujar Sri Maryati, Senin (21/4/2025).
Memasuki tahun 2025, kata Sri, dari Januari hingga Maret, tercatat ada 37 kasus baru. Meski demikian, pihaknya optimistis angka ini dapat terus ditekan bahkan menuju nol kasus pada 2030.
KPA pun terus fokus pada edukasi, pencegahan, serta mendorong kepatuhan pasien positif HIV untuk rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) agar tidak menularkan virus lebih luas.
“Penting agar yang positif HIV tetap patuh minum ARV, supaya tidak menularkan ke orang lain,” tegas Sri.
Sri juga menjelaskan, KPA sudah melakukan upaya pelacakan dan edukasi, bahkan tak hanya dilakukan secara langsung. KPA Cirebon mengandalkan pendekatan virtual, terutama untuk menjangkau individu dalam lingkup prostitusi online dan populasi kunci lainnya.
“Kami latih para mitra untuk menjangkau kelompok rentan secara daring, dan hasilnya cukup efektif,” jelasnya.
Berdasarkan data, lanjut Sri, kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon masih didominasi hubungan seksual heteroseksual, dengan laki-laki sebagai kelompok terbanyak.
“Sekitar 80 persen kasus berasal dari populasi umum, dan hanya 20 persen dari kelompok kunci seperti waria, gay, dan pekerja seks,” katanya.