Close Menu
Siberasi
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Tentang Kami
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Beriklan
    Facebook Instagram YouTube
    SiberasiSiberasi
    • Berita
      • Daerah
      • Cirebon
      • Nasional
    • Kolom
    • Politik
      • Umum
      • Griya Sawala
    • Video
    • Sibersastra
    Siberasi
    Home»Berita»DBD Mengancam, Dinkes: Fogging Saja Tidak Cukup, PSN Harus Digencarkan
    Berita

    DBD Mengancam, Dinkes: Fogging Saja Tidak Cukup, PSN Harus Digencarkan

    adminBy adminSenin, 17 Februari 2025
    WhatsApp Facebook Twitter Telegram
    Kasus DBD di Kota Cirebon Tembus 140, Dinkes Gencarkan PSN.
    Share
    Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Siberasi.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon terus meningkat tajam, dengan lebih dari 140 kasus tercatat sejak Januari 2025. Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cirebon terus menggencarkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) sebagai langkah utama dalam pencegahan DBD.

    Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty mengungkapkan, data kasus DBD masih terus bertambah setiap hari, berdasarkan laporan dari Puskesmas di berbagai wilayah.

    “Hingga saat ini, kasus DBD di Kota Cirebon sudah melebihi 140 kasus, dan masih ada pasien yang menjalani perawatan,” ujar dr. Maria kepada About Cirebon saat meninjau Gertak PSN di SDN Kramat, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (14/2/2025).

    Fogging Saja Tidak Cukup, Pemkot Gencarkan PSN

    Menurut dr Maria, pemberantasan DBD tidak cukup hanya mengandalkan fogging, karena metode ini hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak menyentuh jentik yang berkembang di air.

    “Nyamuk Aedes aegypti mengalami siklus hidup mulai dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Sebagian besar siklus ini berlangsung di air, sehingga pemberantasan sarang nyamuk jauh lebih efektif daripada hanya melakukan fogging,” jelasnya.

    Karena itu, kata Maria, Dinkes Kota Cirebon menggalakkan PSN dan program Siswa Pemantau Jentik (Sipetik), yang melibatkan siswa untuk mendeteksi dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah serta rumah masing-masing.

    “Kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada anak-anak, agar mereka aktif dalam memantau dan memberantas jentik nyamuk di sekitar mereka,” tambah dr. Maria.

    Fogging Tetap Dilakukan, Tapi Sesuai Prosedur

    Terkait fogging, Maria menegaskan, tindakan ini tidak bisa dilakukan sembarangan, tetapi harus mengikuti prosedur ketat.

    “Fogging hanya dilakukan jika ada laporan pasien positif DBD dari rumah sakit, yang kemudian disertai investigasi oleh Puskesmas,” tegasnya.

    Setelah menerima laporan, imbuh Maria, Puskesmas akan menyelidiki 20 rumah di sekitar lokasi pasien untuk mencari indikasi tambahan, seperti warga lain yang mengalami demam atau ditemukan jentik nyamuk di lingkungan sekitar.

    “Jika hasil investigasi menunjukkan indikasi yang cukup kuat, maka fogging akan dilakukan. Namun, jika tidak ditemukan tanda-tanda yang mendukung, langkah pencegahan lainnya seperti PSN lebih diutamakan,” pungkasnya.

    dbd ancam kota cirebon dinkes kota cirebon Pemkot Cirebon waspada dbd

    Berita Terkait

    Sarasehan Bulan Bung Karno: Menyatukan Gagasan Mahasiswa dan Petani

    Minggu, 22 Juni 2025

    Samsung Galaxy S25 Edge Hadir dengan Desain Ultra-Tipis dan Kamera 200MP

    Sabtu, 21 Juni 2025

    Selly Sepervisi Peningkatan Kapasitas Keluarga pada Bulan Bung Karno

    Jumat, 20 Juni 2025

    Rayakan Bulan Bung Karno, Selly Gantina Ingatkan Kader Awasi Pemerintah

    Jumat, 20 Juni 2025
    © 2025 - Siberasi.id. - PT Semesta Dua Bersaudara

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.