CIREBON – Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin telah menerbitkan SK dengan Nomor 001/SK/SSXV/IX/2021 tentang Pengangkatan Manajemen Badan Pengelola Taman Air dan Panggung Sunyaragi periode September-Desember 2021.
Dalam SK yang ditandatangani Sultan Luqman pada 18 September 2021 itu, posisi direktur dijabat oleh RA Ratih Marlina. SK tersebut juga sudah dipampang di bagian depan loket masuk Taman Air Goa Sunyaragi.
Namun belakangan, ada susunan BPTAGS baru yang dalam pembentukannya dipimpin oleh Patih Sepuh PR Goemelar Soeriadiningrat. Posisi strategis pada BPTAGS juga turut berubah dalam susunan kepengurusan versi baru.
Dalam keterangan yang diterima Siberasi.id, pembentukan struktur BPTAGS ini setelah pihak Keraton Kasepuhan yang diketuai PR Goemelar Soeriadiningrat melakukan musyawarah keluarga dan sejumlah wargi.
“Pada BPTAGS yang kali ini sebagai Direktur yaitu PR Nisfudin Ardiningrat dan wakilnya R Chaidir Susilaningrat,” ungkap PR Goemelar Soeriadiningrat usai musyawarah yang digelar di Kantoran Patih Sepuh, komplek Keraton Kasepuhan, Selasa (16/11) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Adapun sebagai pembina BPTAGS yaitu Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin, Patih Sepuh PR Goemelar Soeriadiningrat, serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Suherman.
“Kami juga memberikan tugas pengawasan BPTAGS ini kepada R Irwan dan sebagai Sekretaris R Gaga,” tambah Goemelar.
Para pengurus BPTAGS yang baru ini akan dilantik oleh Patih Sepuh dan keluarga Keraton Kasepuhan di Panggung Budaya Goa Sunyaragi pada Rabu (17/11) petang.
“Saya tegaskan tidak ada pengurus lain yang mengelola Goa Sunyaragi selain BPTAGS hasil musyawarah ini,” tegasnya.
Mungkinkah konflik pengelolaan Taman Air Goa Sunyaragi akan memasuki babak baru dengan aroma dualisme pada komposisi BPTAGS? Yang jelas, jika ada konflik di ‘dapur’ Keraton Kasepuhan, jangan sampai menimbulkan kerugian meluas, hingga ke sektor pariwisata Kota Cirebon. (jri)