Siberasi.id- Hujan disertai angin melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon pada Jumat (17/1/2025). Akibatnya, setidaknya ada 15 desa di 6 kecamatan mengalami banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menghimpun data wilayah terdampak banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi di wilayah Cirebon dan Kuningan yang menyebabkan meluapnya Sungai Cipager.
Air mulai masuk ke permukiman warga pukul 20.30 WIB, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 130 cm di beberapa wilayah. BPBD dan pihak terkait segera melakukan langkah darurat, termasuk evakuasi warga, distribusi bantuan, dan asesmen kerusakan.
Dampak dan Lokasi Terdampak
Banjir melanda ratusan keluarga di Desa Dawuan, Palir, dan Gesik, Kecamatan Tengah Tani, serta Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru. Sebanyak 484 rumah dan 495 kepala keluarga terdampak di Desa Dawuan, dengan total pengungsi mencapai 22 anak-anak, 48 dewasa, dan 5 lansia. Beberapa desa lain seperti Watubelah dan Setu Wetan masih menghadapi genangan air dengan TMA mencapai 100 cm.
Tindakan Penanganan
Evakuasi dan Penyelamatan: Tim BPBD berkoordinasi dengan relawan, TNI, Polri, dan BASARNAS untuk mengevakuasi warga terdampak ke lokasi aman, seperti GOR Balai Desa Dawuan dan Masjid Maqbuludduâa.
Distribusi Bantuan: Pemerintah menyediakan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, dan selimut untuk pengungsi.
Normalisasi Sungai: BPBD merekomendasikan normalisasi Sungai Cipager untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
Kebutuhan Mendesak
Untuk mendukung pemulihan, BPBD meminta bantuan logistik tambahan, seperti makanan siap saji, air minum, selimut hingga peralatan sanitasi.
Kondisi Terkini
Pada 18 Januari 2025 pukul 16.05 WIB, beberapa titik banjir mulai surut, namun lokasi seperti Desa Palir dan Gesik masih tergenang. Cuaca cerah diharapkan mempercepat surutnya air.
BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama di daerah rawan banjir. Koordinasi dengan berbagai pihak akan terus dilakukan untuk mempercepat penanganan dampak bencana.