Siberasi.id – Keberadaan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sangat vital bagi transportasi massal, khususnya kereta api. Dukungan subsidi ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan mobilitas masyarakat dan mempercepat roda perekonomian.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Zainul menjelaskan, kereta api merupakan moda transportasi massal yang efisien. Kereta api mampu mengangkut puluhan ton barang dan melayani ribuan penumpang dalam satu perjalanan, dengan jaminan keamanan, kelancaran, dan ketepatan waktu.
“Kereta api memiliki keunggulan dalam efisiensi energi, pengurangan beban lalu lintas, keselamatan tinggi, dan jadwal yang tepat waktu,” ungkap Rokhmad.
Selain itu, Rokhmad menegaskan, kereta api lebih ramah lingkungan dibanding moda transportasi darat lainnya. Ia menekankan bahwa dukungan berupa kuota BBM subsidi sangat penting untuk kelancaran operasional kereta api, baik untuk penumpang maupun barang.
Menurutnya, pemakaian BBM subsidi di sektor perkeretaapian telah diatur dalam Surat Keputusan Kepala BPH Migas RI Nomor 53/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024. Dalam surat tersebut, ditetapkan kuota BBM jenis solar (Gas Oil) untuk transportasi kereta api umum penumpang dan barang di wilayah Daop 3 Cirebon pada periode Januari–September 2024 sebesar 4.947 KL, dengan realisasi 3.560 KL atau sekitar 71,96 persen dari kuota yang disediakan.
“KAI berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan BPH Migas dan pihak terkait guna memastikan penyaluran BBM subsidi berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tetap memenuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG),” ujar Rokhmad.
Ia menambahkan bahwa koordinasi berkelanjutan antara KAI dan BPH Migas menjadi salah satu upaya untuk mendukung keberlanjutan transportasi kereta api yang bermanfaat bagi masyarakat luas.