Siberasi.id — Calon Walikota Cirebon, Eti Herawati, menegaskan komitmennya untuk terus mencari dukungan program dari pemerintah pusat jika terpilih dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Hal ini disampaikannya saat bertemu warga RW 07 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, pada Minggu malam (6/10/2024).
Eti mengungkapkan berbagai tantangan yang saat ini dihadapi Kota Cirebon, mulai dari kebutuhan pembangunan infrastruktur hingga minimnya anggaran daerah. Keterbatasan keuangan daerah dinilai menjadi kendala utama dalam prospek pembangunan kota, sehingga diperlukan upaya aktif untuk mendapatkan tambahan anggaran dari pemerintah pusat.
“Dengan APBD sebesar Rp1,6 triliun, separuhnya digunakan untuk belanja pegawai. Ini artinya, kepala daerah harus memiliki strategi untuk melobi dan mencari bantuan dari pusat dan provinsi agar pembangunan dapat berjalan optimal,” kata Eti saat berbicara di hadapan warga.
Selain itu, Eti juga menyoroti peran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hanya mencapai Rp651 miliar dalam APBD tahun anggaran 2024, jauh di bawah pendapatan transfer dari pusat yang mencapai Rp859 miliar. Kondisi ini menegaskan ketergantungan Cirebon pada bantuan pusat untuk mendanai proyek-proyek pembangunan.
“Jika kepala daerah hanya menunggu dan tidak aktif melobi, pembangunan tidak akan berjalan maksimal. Di samping itu, kami juga harus terus memaksimalkan potensi PAD,” tambahnya.
Eti pun menyampaikan keberhasilan pemerintah daerah dalam merealisasikan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di kawasan pesisir Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, sebagai bukti konkret hasil dari usahanya mencari dukungan pusat. Program ini, yang berasal dari Kementerian PUPR pada tahun 2021, berhasil menata kawasan tersebut menjadi lebih layak huni dan bersih.
“Program Kotaku ini adalah salah satu contoh bagaimana kita harus aktif mencari peluang. Alhamdulillah, berkat usaha ini, kawasan pesisir yang sebelumnya kumuh kini sudah jauh lebih baik,” ujar Eti.