Siberasi.id – Dunia kerja saat ini mengalami transformasi signifikan yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, kebutuhan industri dan dinamika pasar global.
Sebab itu menuntut pekerja agar mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan, keterampilan yang relevan dan kolaborasi yang erat antara pendidikan dan indsutri.
Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengakui, keterampilan vokasi sangat penting di era saat ini. Dunia kerja era ini membutuhkan keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja serta kualifikasi pendidikan.
“Keterampilan vokasi dibutuhkan pasar kerja. Makanya kami dorong itu, karena antara kurikulum di tingkat SMA/SMK/MA dengan pasar kerja ada kesenjangan dan vokasi bisa mengisi itu,” ujarnya, usai membuka Job Fair 2024 Kota Cirebon, Rabu (24/7/2024), di Grage City Mall Kota Cirebon.
Agus juga mengatakan, kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan pasar kerja harus dipangkas supaya kebutuhan spesifikasi pada pasar kerja bisa terpenuhi, dan itu bisa melalui pemenuhan pelatihian keterampilan vokasi.
Masih kata Agus, angka pengangguran terbuka di Kota Cirebon, kata Agus, pada tahun 2024 mencapai 7,6 persen, angka tersebut turun dari tahun 2023 yakni 8,22 persen. Targetnya pada tahun mendatang bisa turun menjadi 5 persen.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemerintah daerah diminta melakukan akselerasi peningkatan maupun penurunan indikator makro, diantaranya kemiskinan ekstrim, tingkat penggangguran terbuka hingga inflasi dan stunting,” paparnya.
“Kami diminta untuk melakukan pendampingan terkait masalah itu, karena selain RPJPD, RKPD dan RPJMD, Pemprov Jabar memiliki shadow target yang mesti dicapai,” terangnya.
Keinginan tersebut, lanjut Agus, karena Pemprov Jabar memiliki target agar Jabar menjadi provinsi termaju di Indonesia. Namun dengan capaian indikator makro yang sudah ditetapkan, belum cukup untuk diwujudkan.
“Makanya ada shadow target tadi. Jadi ada target selain RPJPD, RKPD dan RPJMD yang mesti dicapai oleh pemerintah daerah,” tuturnya.
Agus mengakui, dalam dunia kerja tidak mengenal batasan wilayah. Pemkot Cirebon tidak bisa menekan perusahaan harus menerima warga lokal, tetapi hanya bisa meminta agar memprioritaskan warga Kota Cirebon.
“Kita hanya bisa berupaya agar perusahaan yang di wilayah Kota Cirebon bisa memprioritaskan warga lokal. Hanya saja harus dibarengi dengan keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja,” ucapnya.
Apabila kawasan Rebana sudah berfungsi optimal, imbuh Agus, industri yang berkembang di wilayah Kota Cirebon diharapkan tenaga kerja yang mengisi adalah warga lokal.
“Kita akan terus dorong agar pasar kerja dan tenaga kerja tidak ada lagi kesenjangan emalalui pelatihan keterampilan vokasi yang menjembatani,” katanya.
Sebagai informasi, pada Job Fair 2024 ini, terdapat 1.480 lowongan kerja (loker). Disediakan oleh 32 perusahaan dari dalam dan luar Kota Cirebon. Pembukaan loker secara offline terdiri dari 30 perusahaan dan 2 perusahaan secara online.
Perusahaan yang membuka loker tersebut bergerak di bidang perbakan dan jasa keuangan, kesehatan, perdagangan dan jasa, hingga konstruksi dan industri pengolahan. Job Fair digelar selama dua hari, yakni 24-25 Juli 2024.